Bismillahirrahmanirrahim…
Meggoreskan pena diatas kebenaran adalah sebuah kenikmatan. Terdorong dari kisah Ibnu Taimiyah, ketika jeruji besi kota Damaskus menjadi saksi atas kata-katanya yang abadi menyejarah. Karena sang Sultan yang diktator melarang penjaga penjara untuk memberinya pena,kertas, dan tinta. Sang Sultan paham, bahwa kata-kata yang lahir dari jari jemarinya bagaikan pedang yang tajam. Dan benar saja, Ibnu Taimiyah meminta kepada muridnya, “Tolong lemparkan arang-arang itu ke dalam…Sungguh aku ingin menulis..” . Ya,mulai hari itu, dari arang yang terukir diatas tembok penjara, salah satu karya besarnya berjudul Risalatul Hamawiyah dipahatkan dalam keabadian dakwah dan jihadnya. Bahkan hingga detik ini, tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bisa kita jumpai di semua katalog buku. Atau jika tidak, tertuang dalam majelis ilmu’.
Sekelumit ruh perjuangan para salafus shalih generasi terbaik pun selalu terukir dalam tulisan kitab-kitabnya. Benarlah jika ‘Abdullah Azzam mengatakan, bahwa sejarah Islam hanya ditulis dengan nuansa dua warna, Hitam tinta para ‘ulama dan merah darah para syuhada’.
Pada mulanya adalah kata. Tapi bukan kata tanpa niat atau tanpa makna. Lebih dari itu, tulisan adalah sebuah pewarisan nilai. Ada keshalihan jariyah, tapi ada juga dosa yang terus mengalir. Penulis blog hanya berharap, semoga blog ini benar- benar menjadi lentera, yang mewariskan keshalihan jariyah bagi yang membacanya. Jika ada yang salah dalam penyampaiannya, tegurlah dan mohonkan ampun kepada Allah, agar berkenan mengampuni dosa penulis. Karena penulis hanyalah seorang debu di dalam semesta ini.
Wama’ tawfiqi illa billah
Nurina
blog baru lagi nih? yang sebelumnya kenapa?
blog sebelumnya baik-baik saja. blog yang sekarang adalah proyek bersama suami 🙂
numpang lewat
mangga kang
Aslm. Ukhty, ijin taut ke blog ana ya……
kangen pest…:'(
honey……dah berapa bulan???/duh……..kangen pest nich……
kyk pa ngobatinya yach???????///
peeeeeeeeeeeessssssssssssssssssstttttttttttttttttttttttttttt
ppppppeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeesssssssssssssssssssttttttttttttt